Pages

Thursday, April 11, 2013

Lima Tips Manajemen Kelas untuk Guru Pemula



Banyak guru membuat sejumlah kesalahan pada tahun pertama mengajar. Suatu hal yang mungkin membuat guru tersebut merasa ngeri. Walau bagaimanapun, yang demikian adalah proses belajar . Dan adalah hal jujur untuk dikatakan bahwa, ketika kita mulai mengelola kelas, sebagian besar dari apa yang kita pelajari sebagai guru barulah kita coba terapkan. Maka, adalah baik untuk memperhatikan nasihat dari orang-orang yang telah lebih dahulu berjalan - dan tersandung - sebelum kita

Jika Anda sedang berusaha dengan disiplin, berikut adalah lima tips yang dapat dapat anda terapkan:

 1) Gunakan suara, normal dan alamiah
Apakah Anda mengajar dalam suara normal Anda? Setiap guru dapat mengingatnya dari tahun pertama di kelas: menghabiskan bulan-bulan pertama berbicara pada kisaran di atas normal sampai suatu hari, Anda kehilangan suara Anda.

Meninggikan suara untuk mendapatkan perhatian siswa bukanlah pendekatan yang terbaik. Penekanan dan getaran yang dihasilkannya tidak bermanfaat untuk diterapkan dalam kelas. Para siswa akan meniru tingkat suara Anda, jadi hindari menggunakan suara semi-berteriak. Jika kita ingin anak-anak untuk berbicara dengan volume normal, menyenangkan, kita harus melakukan hal yang sama.

2) Berbicara hanya ketika siswa tenang dan siap
Ini adalah suatu yang sangat berharga untuk diketahui. Selalulah menunggu sampai semua siswa tenang. Tahanlah godaan untuk bicara. Kadang kita harus menunggu lama. Namun, perlahan tapi pasti, para siswa akan berisyarat satu sama lain.

3) Gunakan isyarat tangan dan komunikasi non-verbal
Memegang satu tangan di udara, dan membuat kontak mata dengan siswa adalah cara yang bagus untuk menenangkan kelas dan mendapatkan perhatian mereka. Dibutuhkan waktu bagi siswa untuk terbiasa dengan hal ini sebagai rutinitas, tetapi ini benar-benar bermanfaat. Mintalah mereka mengangkat tangan mereka bersama hingga semua mengangkatnya. Kemudian turunkanlah tangan anda lalu mulailah berbicara.

Menjentikkan jari sekali untuk mendapatkan perhatian adalah teknik lama tapi bagus. Ini juga bisa menjadi sesuatu yang bisa Anda lakukan secara rutin untuk memberitahu, bahwa mereka memiliki sisa 3 menit waktu untuk menyelesaikan tugas, membersihkan, dll.

Dengan siswa yang lebih muda, cobalah bertepuk tangan tiga kali dan ajarlah anak-anak untuk segera bertepuk kembali dua kali. Ini adalah cara yang menyenangkan dan aktif untuk mendapatkan perhatian mereka dan mengalihkan semua mata pada Anda.

 4) Atasi masalah perilaku dengan segera dan bijaksana
Pastikan untuk mengatasi masalah antara anda dan siswa atau antara dua siswa secepat mungkin. Perasaan buruk - pada anda ataupun siswa - bisa begitu cepat tumbuh menggunung.

Sekarang, untuk menangani konflik itu dengan bijak, anda dan siswa harus menjauh dari siswa lain, di pintu kelas misalnya. Tunggu sampai jam pelajaran usai jika memungkinkan, hindari gangguan terhadap proses belajar mengajar. Ajukan pertanyaan naif seperti, "Apa yang bisa saya bantu?" Jangan menuduh anak apapun. Bertindak seolah-olah Anda peduli, bahkan walaupun anda memiliki perasaan yang berlawanan pada saat itu. Siswa biasanya akan merasa dilucuti karena dia mungkin mengharapkan Anda untuk menjadi marah dan konfrontatif.

Dan, jika Anda harus mengatasi perilaku buruk selama jam pelajaran, selalulah mengambil pendekatan positif. Katakanlah, "Kelihatannya ada yang ingin kamu tanyakan" daripada, "Mengapa kamu tidak mengerjakan tugas dan malah ngobrol?"

Ketika siswa memiliki konflik satu sama lain, arahkan para siswa untuk bertemu dengan Anda saat istirahat, setelah atau sebelum sekolah. Gunakan bahasa yang netral sebagaimana anda bertindak sebagai mediator yang akan membantu mereka menyelesaikan masalah secara damai, atau setidaknya mencapai gencatan senjata menyenangkan.

5) Selalu
siapkan pembelajaran yang terencana dengan baik dan menarik
Tips ini adalah yang paling penting. Selalulah berjalan diatas rencana. Lebih baik kehabisan waktu daripada menjalankan pembelajaran pendek karena kehabisan ide. Siswa yang bosan sama dengan masalah! Jika pembelajaran tidak terencana dengan baik, biasanya guru akan banyak berbicara dan ceramah sehingga tidak ada pembelajaran mandiri dan proses eksplorasi oleh siswa. Kita semua tahu bahwa pembelajaran yang menarik membutuhkan pemikiran serius dan memakan waktu untuk merancangnya. Akan tetapi, hal itu akan sangat bermanfaat.
Sumber:Edutopia.org

No comments:

Post a Comment